Minggu, 02 Oktober 2011

PENELITIAN LINTAS BUDAYA

Nama : Aisa Mutia
Kelas : 3PA04
NPM : 11509852






Penelitian Lintas budaya

1. Apakah Yang di maksud dengan Penelitian Lintas budaya ?
Jawab :
Psikologi lintas budaya adalah cabang psikologi yang (terutama) menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda.

Dalam arti sempit, penelitian lintas budaya secara sederhana hanya berarti dilibatkannya partisipasian dari latar belakang kultural yang berbeda dan pengujian terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya perbedaan antara para partisipan tersebut.

Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu).

Menurut Seggal, Dasen, dan Poortinga (1990) psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Pengertian ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok, yaitu keragaman perilaku manusia di dunia, dan kaitan antara perilaku individu dengan konteks budaya, tempat perilaku terjadi.

Terdapat beberapa definisi lain (menekankan beberapa kompleksitas), antara lain:

Menurut Triandis, Malpass, dan Davidson (1972) psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal. Sementara Brislin, Lonner, dan Thorndike, 1973) menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan. Triandis (1980) mengungkapkan bahwa psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematik mengenai perilaku dan pengalaman sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya yang berbeda, yang dipengaruhi budaya atau mengakibatkan perubahan-perubahan dalam budaya yang bersangkutan.

Setiap definisi dari masing-masing ahli di atas, menitikberatkan ciri tertentu, seperti misalnya pertama, gagasan kunci yang ditonjolkan ialah cara mengenali hubungan sebab-akibat antara budaya dan perilaku. Kedua, berpusat pada peluang rampat (generalizabiliti) dari pengetahuan psikologi yang dianut. Ketiga lebih menitikberatkan pengenalan berbagai jenis pengalaman budaya. Kempat, mengedepankan persoalan perubahan budaya dan hubungannya dengan perilaku individual.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa psikologi lintas budaya adalah psikologi yang memperhatikan faktor-faktor budaya, dalam teori, metode dan aplikasinya.

2. Apa hubungannya lintas budaya dengan ilmu lain ( contoh antropologi, sosial, dll. Berikan contoh nya! )
Jawab :
Psikologi lintas budaya sama seperti dengan Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Namun psikologi lintas budaya tidak hanya mempelajari faktor budaya dengan prilaku tetapi faktor antar budaya atau perbedaan budaya yang mempengaruhi prilaku manusia.
Psikologi Sosial mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya. Psikologi lintas budaya juga sama mempelajari individu dengan masyarakat selain itu juga mempelajari individu dengan atar masyarakat yang berbeda.
Ruang Lingkup Antropologi psikologi sama dengan pengakajian secara psikologi lintas budaya (cross cultural) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya. Meliputi masalah-masalah sebagai berikut :
A. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya.
B. Hubungan antara struktur kepribadian rata dengan sistem peran (role system) dan aspek proyeksi dari dari kebudayaan

3. Seperti apakah Etnosentri dalam psikology ?
Jawab :
Etnosentrisme secara formal didefinisikan sebagai pandangan bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelmok sendiri. Etnosentrisme membuat kebudayaan diri sebagai patokan dalam mengukur baik buruknya, atau tinggi rendahnya dan benar atau ganjilnya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan kebudayaan sendiri, adanya. kesetiakawanan yang kuat dan tanpa kritik pada kelompok etnis atau bangsa sendiri disertai dengan prasangka terhadap kelompok etnis dan bangsa yang lain.

Orang-orang yang berkepribadian etnosentris cenderung berasal dari kelompok masyarakat yang mempunyai banyak keterbatasan baik dalam pengetahuan, pengalaman, maupun komunikasi, sehingga sangat mudah terprofokasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada pada berbagai keterbatasan tersebut. (Budiono Kusumohamodjojo, 2000)

4. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosialisasi
Jawab :
Kesamaan antara enkulturasi dan sosialisasi dalam hal transmisi budaya yaitu dimana enkulturasi dan sosialisasi sama-sama memperkenalkan budaya baru pada masyarakat
Perbedaanya yaitu bila enkulturasi adalah proses pengenalan norma yang berlaku dalam masyarakat tanpa mencampuradukannya dalam budaya asing. Sedangkan sosialisasi adalah proses bagaimana seorang individu memperkenalkan norma – norma yang ada di masyarakat agar bisa di terima oleh masyarakat atau proses seumur hidup masayarakat untuk mempelajari
a. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui masa remaja
Jawab :
Melalui Masa remaja . Contohnya :seorang remaja yang berasal dari budaya manapun baik orang jawa maupun batak yang mempunyai bahasa khas masing masing, bila sudah tinggal menetap di kota besar seperti Jakarta maka perlahan lahan bahasa mereka akan bercampur dengan bahasa betawi atau disebut juga bahasa gaul orang Indonesia yang menggunakan kalimat “elo dan gue”.
b. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya melalui perkembangan moral
Jawab :
Perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Cara-cara anak memahami dunia mereka semakin lama menjadi semakin kompleks. Perubahan kognitif ini juga berdampak pada berubahnya pemahaman mereka dalam penilaian moral, penafsiran anak kecil tentang hadiah dan hukuman menuju prinsip-prinsip kebenaran dan kesalahan.

c. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya melalui konteks sosial dan masyarakat
Jawab :
budaya pun perlu melalui konteks sosial dan masyarakat,karena melewati konteks sosial itulah budaya berkembang.
contohnya : orang Minang menjelaskan budaya ke orang sunda , dan orang sunda itupun memberikan informasi didaerah sunda . Maka terkenal budaya Minang di wilayah sunda.
d. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal konformitas.
jawab :
Dalam hal Konformitas .Maksudnya Penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan norma dan nilai dalam masyarakat.Jadi, konformitas adalah seseorang yang berprilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan membentuk interaksi dalam kelompok. Contohnya :Setiap orang baik pria maupun wanita akan berprilaku seperti harapan mereka, pria akan berprilaku sebagai pria dan wanita akan berprilaku sebagai wanita namun di budaya baduy konformitas tidak hanya dipandang sebagai suatu yang baik bahkan menjadi prasyarat keberhasilan berfungsinya tatanan budaya,kelompiok,dan hubungan interpersonal masyarakat baduy.
e. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal nilai nilai
Jawab :
Dalam hal Nilai nilai. Contohnya :persamaannya,biasanya orang orang di budaya kita,saat mereka menikah diadakan upacara adat pernikahan dengan adat adat budaya tertentu. Perbedaannya, upacara adat pernikahan setiap orang berbeda tergantung dari suku budaya mereka.
f. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal individualisme dan kolektifisme
Jawab :
Individualisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan individu. Individualis melihat diri mereka sebagai independen dan hanya longgar terhubung ke kelompok mana mereka merupakan bagiannya.
Kolektivisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan kelompok.
Kesamaan : Keduanya sama-sama menempatkan nilai tertinggi
Perbedaan : Ketika individualis tujuan bertentangan dengan norma-norma kelompok,sedangkan kolektivis cenderung sesuai dengan norma-norma kelompok.

g. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal kognisi social
Jawab :
Kognisi social adalah tata cara di mana kita menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social. Kognisi social dapat terjadi secara otomatis.
Kesamaan : sama-sama untuk mengetahui suatu informasi , dan biasanya langsung mencirikan bahwa orang itu dari daerah mana. Contonya, saat kita melihat seseorang dari suatu ras tertentu (Cina, misalnya), kita seringkali secara otomatis langsung berasumsi bahwa orang tersebut memiliki ciri/sifat tertentu.
Perbedaan : berbedaannya kalau kognisi sosial menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social.

h. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal perilaku gender.
Jawab :
Kesamaan : biasanya wanita dan pria sama-sama mempelajari semua budaya , namun bagaimana dirinya sendiri yang menyikapinya. Dalam hal transmisi budaya baik wanita dan pria dapat sekali mematahui peraturan yang ada , dimana dia tinggal , aturan yang berlaku dan adat istiadatnya mereka pun mengikuti .
Perbedaan : Biasanya wanita lebih dominan untuk melestarikan budaya , mulai dari menjadi penari daerah , sampai menjadi sinden , dan untuk pria mereka hanya cukup mengetahui , namun untuk melestarikan budaya semua daerah hampir punah.


DAFTAR PUSTAKA
http://jebhy.blogspot.com/2008/11/psikologi-lintas-budaya.html
http://psikologi-online.com/