Minggu, 02 Oktober 2011

PENELITIAN LINTAS BUDAYA

Nama : Aisa Mutia
Kelas : 3PA04
NPM : 11509852






Penelitian Lintas budaya

1. Apakah Yang di maksud dengan Penelitian Lintas budaya ?
Jawab :
Psikologi lintas budaya adalah cabang psikologi yang (terutama) menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda.

Dalam arti sempit, penelitian lintas budaya secara sederhana hanya berarti dilibatkannya partisipasian dari latar belakang kultural yang berbeda dan pengujian terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya perbedaan antara para partisipan tersebut.

Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu).

Menurut Seggal, Dasen, dan Poortinga (1990) psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Pengertian ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok, yaitu keragaman perilaku manusia di dunia, dan kaitan antara perilaku individu dengan konteks budaya, tempat perilaku terjadi.

Terdapat beberapa definisi lain (menekankan beberapa kompleksitas), antara lain:

Menurut Triandis, Malpass, dan Davidson (1972) psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal. Sementara Brislin, Lonner, dan Thorndike, 1973) menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan. Triandis (1980) mengungkapkan bahwa psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematik mengenai perilaku dan pengalaman sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya yang berbeda, yang dipengaruhi budaya atau mengakibatkan perubahan-perubahan dalam budaya yang bersangkutan.

Setiap definisi dari masing-masing ahli di atas, menitikberatkan ciri tertentu, seperti misalnya pertama, gagasan kunci yang ditonjolkan ialah cara mengenali hubungan sebab-akibat antara budaya dan perilaku. Kedua, berpusat pada peluang rampat (generalizabiliti) dari pengetahuan psikologi yang dianut. Ketiga lebih menitikberatkan pengenalan berbagai jenis pengalaman budaya. Kempat, mengedepankan persoalan perubahan budaya dan hubungannya dengan perilaku individual.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa psikologi lintas budaya adalah psikologi yang memperhatikan faktor-faktor budaya, dalam teori, metode dan aplikasinya.

2. Apa hubungannya lintas budaya dengan ilmu lain ( contoh antropologi, sosial, dll. Berikan contoh nya! )
Jawab :
Psikologi lintas budaya sama seperti dengan Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Namun psikologi lintas budaya tidak hanya mempelajari faktor budaya dengan prilaku tetapi faktor antar budaya atau perbedaan budaya yang mempengaruhi prilaku manusia.
Psikologi Sosial mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya. Psikologi lintas budaya juga sama mempelajari individu dengan masyarakat selain itu juga mempelajari individu dengan atar masyarakat yang berbeda.
Ruang Lingkup Antropologi psikologi sama dengan pengakajian secara psikologi lintas budaya (cross cultural) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya. Meliputi masalah-masalah sebagai berikut :
A. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya.
B. Hubungan antara struktur kepribadian rata dengan sistem peran (role system) dan aspek proyeksi dari dari kebudayaan

3. Seperti apakah Etnosentri dalam psikology ?
Jawab :
Etnosentrisme secara formal didefinisikan sebagai pandangan bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelmok sendiri. Etnosentrisme membuat kebudayaan diri sebagai patokan dalam mengukur baik buruknya, atau tinggi rendahnya dan benar atau ganjilnya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan kebudayaan sendiri, adanya. kesetiakawanan yang kuat dan tanpa kritik pada kelompok etnis atau bangsa sendiri disertai dengan prasangka terhadap kelompok etnis dan bangsa yang lain.

Orang-orang yang berkepribadian etnosentris cenderung berasal dari kelompok masyarakat yang mempunyai banyak keterbatasan baik dalam pengetahuan, pengalaman, maupun komunikasi, sehingga sangat mudah terprofokasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada pada berbagai keterbatasan tersebut. (Budiono Kusumohamodjojo, 2000)

4. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosialisasi
Jawab :
Kesamaan antara enkulturasi dan sosialisasi dalam hal transmisi budaya yaitu dimana enkulturasi dan sosialisasi sama-sama memperkenalkan budaya baru pada masyarakat
Perbedaanya yaitu bila enkulturasi adalah proses pengenalan norma yang berlaku dalam masyarakat tanpa mencampuradukannya dalam budaya asing. Sedangkan sosialisasi adalah proses bagaimana seorang individu memperkenalkan norma – norma yang ada di masyarakat agar bisa di terima oleh masyarakat atau proses seumur hidup masayarakat untuk mempelajari
a. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui masa remaja
Jawab :
Melalui Masa remaja . Contohnya :seorang remaja yang berasal dari budaya manapun baik orang jawa maupun batak yang mempunyai bahasa khas masing masing, bila sudah tinggal menetap di kota besar seperti Jakarta maka perlahan lahan bahasa mereka akan bercampur dengan bahasa betawi atau disebut juga bahasa gaul orang Indonesia yang menggunakan kalimat “elo dan gue”.
b. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya melalui perkembangan moral
Jawab :
Perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Cara-cara anak memahami dunia mereka semakin lama menjadi semakin kompleks. Perubahan kognitif ini juga berdampak pada berubahnya pemahaman mereka dalam penilaian moral, penafsiran anak kecil tentang hadiah dan hukuman menuju prinsip-prinsip kebenaran dan kesalahan.

c. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya melalui konteks sosial dan masyarakat
Jawab :
budaya pun perlu melalui konteks sosial dan masyarakat,karena melewati konteks sosial itulah budaya berkembang.
contohnya : orang Minang menjelaskan budaya ke orang sunda , dan orang sunda itupun memberikan informasi didaerah sunda . Maka terkenal budaya Minang di wilayah sunda.
d. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal konformitas.
jawab :
Dalam hal Konformitas .Maksudnya Penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan norma dan nilai dalam masyarakat.Jadi, konformitas adalah seseorang yang berprilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan membentuk interaksi dalam kelompok. Contohnya :Setiap orang baik pria maupun wanita akan berprilaku seperti harapan mereka, pria akan berprilaku sebagai pria dan wanita akan berprilaku sebagai wanita namun di budaya baduy konformitas tidak hanya dipandang sebagai suatu yang baik bahkan menjadi prasyarat keberhasilan berfungsinya tatanan budaya,kelompiok,dan hubungan interpersonal masyarakat baduy.
e. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal nilai nilai
Jawab :
Dalam hal Nilai nilai. Contohnya :persamaannya,biasanya orang orang di budaya kita,saat mereka menikah diadakan upacara adat pernikahan dengan adat adat budaya tertentu. Perbedaannya, upacara adat pernikahan setiap orang berbeda tergantung dari suku budaya mereka.
f. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal individualisme dan kolektifisme
Jawab :
Individualisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan individu. Individualis melihat diri mereka sebagai independen dan hanya longgar terhubung ke kelompok mana mereka merupakan bagiannya.
Kolektivisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan kelompok.
Kesamaan : Keduanya sama-sama menempatkan nilai tertinggi
Perbedaan : Ketika individualis tujuan bertentangan dengan norma-norma kelompok,sedangkan kolektivis cenderung sesuai dengan norma-norma kelompok.

g. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal kognisi social
Jawab :
Kognisi social adalah tata cara di mana kita menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social. Kognisi social dapat terjadi secara otomatis.
Kesamaan : sama-sama untuk mengetahui suatu informasi , dan biasanya langsung mencirikan bahwa orang itu dari daerah mana. Contonya, saat kita melihat seseorang dari suatu ras tertentu (Cina, misalnya), kita seringkali secara otomatis langsung berasumsi bahwa orang tersebut memiliki ciri/sifat tertentu.
Perbedaan : berbedaannya kalau kognisi sosial menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social.

h. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal perilaku gender.
Jawab :
Kesamaan : biasanya wanita dan pria sama-sama mempelajari semua budaya , namun bagaimana dirinya sendiri yang menyikapinya. Dalam hal transmisi budaya baik wanita dan pria dapat sekali mematahui peraturan yang ada , dimana dia tinggal , aturan yang berlaku dan adat istiadatnya mereka pun mengikuti .
Perbedaan : Biasanya wanita lebih dominan untuk melestarikan budaya , mulai dari menjadi penari daerah , sampai menjadi sinden , dan untuk pria mereka hanya cukup mengetahui , namun untuk melestarikan budaya semua daerah hampir punah.


DAFTAR PUSTAKA
http://jebhy.blogspot.com/2008/11/psikologi-lintas-budaya.html
http://psikologi-online.com/

Rabu, 18 Mei 2011

STATISTIK NON PARAMETRIK

Statistika nonparametrik ialah suatu cabang ilmu statistik yang mempelajari prosedur-prosedur inferensial dengan kesahihan yang tidak bergantung kepada asumsi-asumsi yang kaku (misalnya syarat kenormalan suatu data, atau ragam yang sama, dll) tetapi cukup pada asumsi yang umum. Terdapat dua tipe utama prosedur statistik yang dianggap nonparametrik yaitu 1.) Nonparametrik murni dan 2.) Bebas Sebaran.
Statistik Nonparametrik Vs Statistik Parametrik Kekurangan dan Kelebihan
Setiap pemilihan prosedur pengujian data, apakah itu menggunakan Nonparametrik atau Parametrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing prosedur :
Kelebihan Statistik Nonparametrik
Kelebihan prosedur pengujian menggunakan statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik ialah :
1. Asumsi yang digunakan minimum sehingga mengurangi kesalahan penggunaan
2. Perhitungan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
3. Konsep dan Metode Nonparametrik mudah dipahami bahkan oleh seseorang dengan kemampuan matematik yang minim
4. Dapat diterapkan pada skala peubah kualitatif (Nominal dan ordinal)
Kekurangan Statistik Nonparametrik
Kekurangan prosedur pengujian menggunakan statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik ialah :
1. Bila digunakan pada data yang dapat diuji menggunakan statistika parametrik maka hasil pengujian menggunakan statistik nonparametrik menyebabkan pemborosan informasi
2. Pekerjaan hitung-menghitung (aritmetik) karena memerlukan ketelitian terkadang menjemukan
Kapan Prosedur Nonparametrik digunakan ?
Prosedur Nonparametrik digunakan sebaiknya :
1. Bila hipotesis yang diuji tidak melibatkan suatu parameter populasi
2. Bila data telah diukur menggunakan skala nominal atau ordinal
3. Bila asumsi-asumsi yang diperlukan pada suatu prosedur pengujian parametrik tidak terpenuhi
4. Bila penghitungan harus dilakukan secara manual

Minggu, 15 Mei 2011

NILAI PEKERJAAN

1. Definisi
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.

1.1 Apa yang dicari dalam pekerjaan
Yang dicari dalam pekerjaan adalah dimana bagian dari sebuah perencanaan besar atau bahwa pekerjaan itu menuju proses terwujudnya suatu yang besar.
Kalian mungkin berkata bahwa apa yang orang cari pada pekerjaan itu semuanya tergantung pada kemauan orang itu sendiri dan ada beberapa fakta mengenai ini. Tapi Daniel Yankelovich menemukan sebuah consensus yang berharga dari jawaban atas pertanyaan yang menyilang terhadap para pekerja termasuk kerah-bur dan kerah-putih dan para professional. Dua frekuensi tertinggi memberikan respon “ kerja itu menarik” dan memiliki “ rekan kerja yang ramah tamah” dengan masing-masing responden memberikan 70% pendapat dari pada pekerja. Di ikuti dengan 2 tambahan jawaban dalam melakukan pekerjaan yang berarti disebut sebagai “kesempatan untuk menggunakan pikiran anda” dan “ hasil kerja yang anda bisa lihat”- memberikan 65-62% dari masing-masing pendapat para pekerja. Sementara upah yang bagus berada di urutan ke-5 dari peringkat “ yang diberikan oleh 62% pekerja). Pekerja berkerah-biru member banyak tekanan pada uang. Dan para professional member sedikit tekanan pada uang, dengan pekerja berkerah-putih berada diantara keduanya.
Hasil yang serupa ditemukan pada survey mahasiswa baru, pada kelas 8 ketika ditanya tingkat apa yang paling penting dalam kepuasan bekerja, 5 kriteria teratas secara menurun menajadi kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Menggunakan keahlian dan kemampuan. Berpeluang bagus dalam periklanan, masa depan yang terjamin, dan hasil yang nyata. Upah yang baik menempati urutan ke-8. Oenyda yang tidak kuliah memberikan respon yang serupa kecual mereka lebih memntingkan upah yang baik menempati posisi 8 (Bachman,Johnson,1979)
Responden pada survey psikologi hari ini termasuk kebanyakan dewasa alwal dan pekerja berpendidikan membuat perbedaan yang tajam antara apa yang merka suka tentang pekerjaan mereka dan apa pemikiran yang paling penting mengenai pekerjaan secara umum. seperti yang di ditunjukkan pada table 9.1. Aspek yang paling memuaskan dalam bekerja seperti keramah tamahan sesame rekan kerja. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pekerjaan, dan kehormatan yang diterima oleh rekan sepekerjaan. Di lain pihak, aspek yang paling penting dalam melakukan pekerjaan adalah berkaitan dengan pertumbuhan pribadi atau aktualisasi diri. Termasuk kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat diri sendiri senang melakukannya. Sesuatu yang berharga dan mempelajari hal yang baru. Aktualisasi ini lebih pentung daripada uang. Ketika responden tertekan pada kabar apapun mereka akan menerima pekerjaan berupah lebih tinggi yang mana kurang menarik. Hampir 2/3 responden mengatakan tidak rela. Di lain pihak, hampir setengah (46%) dari responden tidak akan menerima pekerjaan yang lebih menarik jika upahnya kurang dari pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Bagaimanapun, hampir kebanyakan responden (41%) ihklas untuk melakukan pertukaran, mereka yang setidaknya ikhlas untuk memtong upahnya adalah wanita yang sudah bercerai (55%), pria yang sudah menikah (49%), Janda (47%) dan perempuan yang hidup dengan seseorang (47%) (Renvick, Lawler,1976)

1.2 Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Fungsi psikologinya yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972)
2. fase-fase identitas pekerjaan
Fase-fase dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.
3. menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yg cocok
3.1 Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Apa yang paling membuat anda tertarik. data atau sesuatu? pelajaran apa yang paling anda sukai di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai? Bagaimana dengan kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan tersebut yang membuat mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya sendiri? Atau orang-orang didalamnya?
Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan?yang paling anda kuasai? tidak peduli berapa banyak kemampuan yang anda miliki. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.
Mungkin kalian pernah mendengar seseorang mengambil sebuah tes psikologi untuk membantu pemilihan karir. Sebenarnya, kebanyakan dari persediaan ketertarikan anda daripada sebuah test biasa. Saat ini, satu dari kebanyakan menggunakan instrument tes adalah Strong-Campbell Interest Inventory (SCII) yang mana menggabungkan banyak item dari versi awalnya Strong Inventory for males and females dengan menghilangkan item yang berdasarkan jenis kelamin. hasilnya, yang mana biasanya dibagi secara terbuka dengan individu, menunjukan bagaimana ketertarikan seorang individu dibandingkan dengan orang-orang lain yang memiliki kedudukan yang berbeda.
Apakah tes ketertarikan tersebut membantu anda membuat keputusan yang tepat pada pemilihan kerja? Semua tergantung dari bagaimana kita menggunakanya. Jika kalian mengandalkan hasil tersebut sebagai sebuah pengganti untuk membuat keputusan pribadi, maka jawabanya akan negative. Tapi jika kalian menggunakan hasil tersebut sebagai sebuah sumber untuk mengklarifikasi ketertarikan kalian dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan,maka jawabanya pasti positif. Seperti halnya instrument yang menunjukan reliabilitas yang besar dalam memprediksi apa seorang individu akan bersikeras atau keluar dari bidang pekerjaan tersebut. Mereka tidak bisa memprediksi kesuksesan pada bidang yang diberikan karena kebanyak faktor subjektif terlibat didalamnya. Tapi sudah itemukan bahwa apa yang membuat berhasil biasanya mendemonstrasikan lebih tinggi daripada rata-rata skor ketertarikan, sementara siapa yang akan keluar nanti biasanya lebih rendah daripada rata-rata skor (Shertzer,1981)

3.2 karakteristik pekerjaan
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah tugas mudah. Untungnyam ada sumber buku untuk membati pencarian tersebut. Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga ataukelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter gigi,kebersihan gigi,hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.

Nama Kelompok satu
1. Aaron dicky taruna putra (13509785) 2PA04
2. Ahmad nursidik ( 13509020) 2PA04
3. Adlan Handayana (15509832) 2PA04
4. Afriyan thahir (13509399) 2PA04
5. Aisa Mutia (11509852) 2PA04
6. Andraningsih (10509623) 2PA04
7. Anes Eka Widya P (10509673) 2PA04
8. Arimbi Winda P (14509008( 2PA04
9. Arum Pandan Sari (14509887) 2PA04
10. Bastian Gotama (13509885) 2PA04
11. Faaiza Supandi (15509544) 2PA04
12. Indah Savitri (11509367) 2PA04
13. Iqbal Dwi Putra (10509564) 2PA04

Jumat, 08 April 2011

PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN

Kelompok 1
Aaron Dicky Taruna P 13509785
- Ahmad Nur Sidik 13509020
- Adlan Handayana 15509832
- Afriyan Thahir 13509399
- Aisa Mutia 11509852
- Andraningsih 10509623
- Anes Eka Widya P 10509673
- Arimbi Winda P14509008
- Arum Pandan Sari 14509887
- Bastian Gotama 13509885

A. Menjelaskan konsep penyesuaian diri

Penyesuaian diri adalah konspe yang di deskripsikan sebagai adaptasi dan mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, serta dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.

B. Menjelaskan beberapa konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal :
- Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
- Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.

- Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.

- Fenomenologi pertumbuhan
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33):
Komentar
Teori Kepribadian Sehat Menurut Rogers dan Maslow
Filed under: Kesehatan Mental by myloveine — Tinggalkan komentar
Maret 25, 2011

Kel B : menjelaskan konsep maslow mengenai kesehatan mental yg meliputi

Konsep Kesehatan menurt maslow :

1. Hirarki kebutuhan manusia

Hirarki Kebutuhan

Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk mem-visualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis/ dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

1. Kepribadian yang sehat menurut maslow

Maslow mencirikan kepribadian yang sehat meliputi:

Menerima realitas secara tepat, Menerima diri dan orang lain apa adanya, Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat, Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan, Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.



1. Perbedaan “meta needs dengan” deficiency needs”



1. Meta needs Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman.
2. Deficiency needs (kebutuhan dasar dari manusia)



1. Ciri-ciri actualized people

- Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran

- Berfokus pada masalah.

- Kebutuhan akan privasi dan independensi

- Berfungsi secara otonom

- Apresiasi yang senantiasa segar



Kel. C. : menjelaskan konsep fromm mengenai kesehatan mental yg meliputi

1. Pengertian dasar teori fromm

Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika masyarakat tertentu telah membentuk para anggotanya sehingga karakter tiap anggota tersebut sesuai dengan hasil yang ada pada masyarakat.



1. Kepribadian yg sehat menurut fromm

kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai



1. Ciri – ciri kepribadian sehat

- Cinta yang produktif

cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.

- Pikiran yang produktif

Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.

- Kebahagiaan

Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat.

- Suara hati

Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis.



1. Perkembangan kepribadian ” self “



Self disebut pula self concept, merupakan persepsi dan nilai – nilai individu tentang dirinya atau hal – hal lain yang berhubungan dengan dirinya.



1. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu.

Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta.



1. Ciri ciri orang yang berfungsi sepenuhnya.

- Keterbukaan pada pengalaman

Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalamandengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akanmengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatif.

- Kehidupan Eksistensial

Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannyasehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderungmenyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.

- Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri

Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.

- Perasaan Bebas

Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan – paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya

- Kreativitas

Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri – ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.

Jumat, 25 Maret 2011

KONSEP MASLOW MENGENAI KESEHATAN MENTAL dan KONSEP FORMM

A. KONSEP MASLOW MENGENAI KESEHATAN MENTAL

1. Hierarki Kebutuhan Manusia

Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan.Menurut Maslow,manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki,mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

Interpretasi dari hierarki kebutuhan Maslow yang dipresentasikan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah :
• Kebutuhan fisiologis/dasar
• Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
• Kebutuhan untuk dicintai dan di sayangi
• Kebutuhan untuk dihargai
• Kebutuhan untuk aktualisasi diri

2. Kepribadian Yang Sehat Menurut Maslow

Maslow membawa Psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama di tentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “ orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dan kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhan terhadap aktualisasi diri.Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instink manusia yang bersifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri Psikologi Humanistik,dia juga di pandang sebagai pelopor Psikologi Tranpersonal.Maslow berargumentasi bahwa oleh ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan Maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960-1970-an Psikologi Transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kendaraan yang lain.Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan kesehatannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekannannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang menegejutkan dengan konsep yang diajukan Dr. Samuel Hanmann,Oerubus pengobatan Homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya mempertimbangkan Humanistik”,psikologi kekuatan ketiga menjadi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,Transpersonal,Transhumant,lebih berpusat pada alam semesta (cosmos) daripada kebutuhan manusia dan kepentingan manusia.Jadi menurut kesimpulan saya.Psikologi Humanistik menurut Maslow adalah manusia yang bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social ,budaya dan individunya tersebut.Bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaitu di Kalimantan Selatan (dayak). Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan dirinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,menindik hidungnya dengan tulang-tulang hewan yang sudah mati,dsb.
Namun tidak hanya dari segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bisa melihat kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spiritualnya dan Maslow berpendapat bahwa “dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan yang kuat”. Mungkin ini semua dikarenakan “identifikasi dengan spesies manusia yang bertambah dan berkurang dan adanya perubahan nilai struktur yang terjadi di masyarakat yang semakin romantic”.Dan perkembang Transpersonal dan Transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan,kepuasan yang efektif tentang “idealisme yang frustasi”.

3. Perbedaan “Meta Needs” dengan “Deficiency Needs”

Kebutuhan dibagi menjadi 2,yaitu kebutuhan dasar (basic needs) dan kebutuhan meta (meta needs).Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan karena kekurangan.Kebutuhan-kebutuhan dasar meliputi lapar,kasih sayang,rasa aman,harga diri,dsb.Sedangkan meta kebutuhan adalah kebutuhan untuk perkembangan.Meta kebutuhan meliputi ; keadilan,kebaikan,keindahan,keteraturan,kesatuan,dsb.Kebutuhan dasar lebih kuat daripada meta kebutuhan,namun meta kebutuhan dapat disubtitusikan atau diganti kebutuhan dasar dan meta kebutuhan itu merupakan istingtif yang melekat pada manusia.
Perbandingan antara kebutuhan-kebutuhan yang dopostulatkan oleh Maslow sebagai berikut ;
 Kebutuhan meta muncul belakangan dalam evolusi perkebangan manusia.Semua makhluk hidup membutuhkan makan dan minum,tetapi hanya manusia yang memiliki kebutuhan aktualisasi diri,mengetahui dan memahami.Karena itu semakin tinggi tingkat kebutuhan yang dimilikinya,semakin jelas beda nilai kemanusiaannya.
 Kebutuhan yang lebih tinggi muncul belakangan dalam perkembangan individu.Aktualisasi diri baru akan muncul pada usia pertengahan.Bayi hanya memiliki kebutuhan fisiologis dan keamanan,dan pada masa adolesen muncul belonging,cinta,dan esteem.
 Kebutuhan yang semakin tinggi,semakin kurang kaitannya dengan usaha mempertahankan kehidupan,perolehan kepuasan bisa di tunda semakin lama.Gagal memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi tidak mengakibatkan keadaan darurat atau reaksi kritis seperti pada kegagalan memuaskan kebutuhan yang kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan sesuatu,karena itu kebutuhan dasar juga disebut kebutuhan defisit atau kebutuhan dasar juga disebut karena kekurangan (defisit need or deficiency need)
 Kebutuhan meta member sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang,dalam bentuk kesehatan yang lebih baik,usia panjang,dan memperluas efesiensi biologis.Karena alas an-alasan itulah kebetuhan meta disebut juga kebutuhan berkembang atau kebutuhan menjadi (growth need or being need)
 Kebutuhan yang lebih rendah hanya menghasilkan kepuasan biologis,sedang kebutuhan yang lebih tinggi member keuntungan biologis dan psikologis,karena menghasilkan kebahagiaan yang mendalam,kedamaian jiwa,dan keutuhan kehidupan batin.
 Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih kompleks dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.Misalnya,usaha untuk memperoleh aktualisasi diri memerlukan persyaratan,semua kebutuhan yang lebih rumit dan canggih di banding usaha mendapat makanan.
 Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan kondisi eksternal social,ekonomi,politik yang lebih baik di banding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.Misalnya aktualisasi diri memerlukan kebebasan ekspresi dan memperoleh peluang dibandingkan kebutuhan rasa aman.

4. Ciri-Ciri “Actualized People”

o Mengamati realitas secara efisien. Orang-orang yang self-actualized memiliki kemampuan diri yang baik untuk mengamati realitas secara cermat dan efisien, melihat realitas apa adanya tanpa dicampuri oleh keinginan-keinginan atau harapan-harapan. Karena memiliki kemampuan mengamati secara efisien, maka mereka itu bisa menemukan kebohongan, kepalsuan, dan kecurangan pada diri orang lain dengan mudah. Maslow juga menemukan bahwa orang-orang yang self-actualized umumnya mampu meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang dengan tepat.
o Penerimaan atas diri sendiri, orang lain, dan kodrat. Orang-orang yang self-actualized menaruh hormat kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain, serta mampu menerima kodrat dengan segala kekurangan dan kelemahannya secara tawakal. Selain itu, mereka juga bebas dari perasaan berdosa yang berlebihan, perasaan malu yang tak beralasan, dan dari perasaan cemas yang melemahkan.
o Spontan, sederhana, dan wajar. Tingkah laku orang-orang yang self-actualized adalah spontan, sederhana, tidak dibuat-buat atau wajar, dan tidak terikat, yang semua itu bersumber dari dalam pribadinya. Mereka memiliki kode etik yang relatif otonom dan individual. Menurut Maslow, mereka biasanya juga bersedia mengikuti upacara-upacara, adapt atau kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakatnya, sejauh tidak menghambat tugas-tugas atau pekerjaan yang vital dan penting bagi mereka. Juga mereka akan mematuhi aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan sejauh aturan-aturan tersebut bisa melindungi diri mereka dan diri sesamanya dari kesakitan dan ketidakadilan. Dan bagaimanapun, mereka hidup dan bekerja dalam kerangka acuan yang luas, melampaui batas-batas aturan dan ketentuan lingkungannya.
o Terpusat pada masalah. Bahwa mereka selalu terlibat secara mendalam pada tugas, pekerjaan, atau misi yang mereka pandang penting. Ini tidak berarti mereka egosentris, melainkan lebih berarti bahwa mereka berorientasi pada masalah melampaui kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri. Mereka hidup untuk bekerja, bukan bekerja untuk hidup. Mereka juga memperhatikan masalah-masalah filsafat dan etika secara mendalam, sehingga kurang dirisaukan oleh hal-hal yang remeh dan tak berarti.
o Pemisahan diri dan kebutuhan privasi. Kebutuhan privasi pada orang-orang yang self-actualized lebih besar daripada kebutuhan privasi kebanyakan orang. Dalam pergaulan sosial, mereka sering dianggap memisahkan diri, hati-hati, sombong, dan dingin. Ini disebabkan mereka tidak membutuhkan orang lain dalam kaca mata persahabatan biasa, dan mereka sepenuhnya percaya atas potensi-potensi dan otonomi yang mereka miliki. Menurut Maslow, mereka memiliki kemampuan berkosentrasi lebih kuat daripada rata-rata orang, sehingga menimbulkan gejala lain seperti pelupa. Bagaimanapun, mereka memiliki keramahan yang tulus di luar dugaan.
o Kemandirian dari kebudayaan dan lingkungan. Mereka tidak menggantungkan kepuasan-kepuasannya yang utama kepada lingkungan dan orang lain. Mereka lebih bergantung pada potensi-potensi mereka sendiri bagi perkembangan dan kelangsungan pertumbuhannya. Mereka memandang dirinya sebagai agen yang merdeka, aktif, bertanggung jawab, dan sebagai agen yang mendisplinkan diri dalam menentukan nasibnya sendiri. Mereka cukup kuat untuk lupa akan opini orang lain, dan karenanya mereka cenderung menghindarkan diri dari penghormatan, status, prestise, dan popularitas. Kepuasan yang berasal dari luar diri itu mereka anggap kurang penting ketimbang pertumbuhan diri.
o Kesegaran dan apresiasi. Mereka menghargai hal-hal yang pokok dalam kehidupan dengan rasa kagum, gembira, dan bahkan heran, meski bagi orang lain hal-hal tersebut membosankan.
o Pengalaman puncak atau pengalaman mistik. Mereka memiliki apa yang disebut pengalaman puncak (peak experience) atau pengalaman mistik (mistic experience). Menurut Maslow, pengalaman puncak itu tidak perlu berupa pengalaman keagamaan atau pengalaman spiritual, sebab pengalaman puncak itu bisa dialami para subyeknya melalui misalnya buku, musik, dan kegiatan-kegiatan intelektual.
o Minat sosial. Meskipun orang-orang yang self-actualized itu kadang-kadang merasa terganggu, sedih, dan marah oleh cacat atau kekurangan umat manusia, mereka mengalami ikatan perasaan yang mendalam dengan sesamanya. Bagi mereka, bagaimanapun cacat atau bodohnya, manusia adalah sesama yang selalu mengundang simpati dan persaudaraan, dan memang pada umumnya, mereka memiliki sikap memelihara (nurturance attitude).
o Hubungan antarpribadi. Mereka cenderung menciptakan hubungan antarpribadi yang lebih mendalam dibandingkan dengan kebanyakan orang. Mereka cenderung membangun hubungan yang dekat dengan orang-orang yang memiliki kesamaan karakter, kesanggupan, dan bakat, dan biasanya lingkup persahabatan mereka relatif kecil. Salah seorang subyek Maslow berkata: “Saya kurang memiliki waktu untuk bergaul dengan banyak orang”, tetapi mereka mudah tersentuh oleh anak-anak. Dalam kenyataannya, mereka bisa menjadi kasar jika berhadapan dengan orang-orang yang sombong dan munafik.
o Berkarakter demokratis. Maslow menyatakan bahwa orang-orang yang self-actualized memiliki karakter demokratis dalam pengertiannya yang terbaik. Mereka bebas dari prasangka, maka mereka cenderung menaruh hormat kepada semua orang. Lebih dari itu, mereka bersedia untuk belajar dari siapa saja yang bisa mengajar mereka tanpa memandang derajat, pendidikan, usia, ras, ataupun keyakinan-keyakinan politik.
o Perbedaan antara cara dan tujuan. Mereka memiliki kemampuan membedakan antara cara dan tujuan, dan pada umumnya mereka lebih terpusat pada tujuan. Mereka bisa menjadikan suatu kegiatan yang paling kecil dan rutin menjadi kegiatan atau tindakan yang menyenangkan.
o Rasa humor yang filosofis. Mereka pada umumnya memiliki apa yang menurut Maslow disebut dengan “rasa humor yang filosofis” (sense of phylosophycal humor). Sementara kebanyakan orang menyukai humor yang kelucuannya bertolak dari kelemahan dan penderitaan orang lain dengan tujuan untuk mengejek atau menertawakan orang lain, dengan rasa humornya yang filosofis, orang-orang yang self-actualized menyukai humor yang mengekspresikan kritik atas kebodohan, kelancungan, atau kecurangan manusia. Dan Maslow menambahkan bahwa humor yang filosofis itu lebih memancing senyum ketimbang ketawa.
o Kreativitas. Bagi Maslow, bukanlah suatu kejutan jika ia menemukan bahwa orang-orang yang self-actualized memiliki ciri kreatif. Maslow mengartikan kreativitas pada mereka ini sebagai suatu bentuk tindakan yang asli, naïf, spontan sebagaimana yang dijumpai pada anak-anak yang masih polos dan jujur. Dan menurut Maslow lagi, bahwa manifestasi dari kreativitas tersebut tidaklah harus selalu berupa penciptaan karya-karya seni, penulisan buku, atau penciptaan karya-karya ilmiah yang berat dan serius, tetapi bisa juga berupa penciptaan sesuatu yang sederhana.
o Penolakan enkulturasi. Ciri terakhir dari orang-orang yang self-actualized ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang otonom yang bisa dan berani membuat keputusan-keputusan sendiri, bahkan meskipun keputusan-keputusannya itu berbeda atau bertentangan dengan pendapat umum. Penolakan terhadap enkulturasi ini tidak berarti bahwa mereka adalah pembangkang wewenang atau penggugat kebiasaan, melainkan lebih berarti bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha mempertahankan pendirian-pendirian tertentu, dan tidak begitu terpengaruh oleh kebudayaan masyarakatnya. Mereka bahkan bisa menanggalkan kepatuhan pada kebiasaan-kebiasaan lingkungannya dengan mudah, semudah menanggalkan mantel, jika ternyata kepatuhannya itu terlalu mengganggu atau terlalu mahal untuk dipertahankan

B. KONSEP FORMM
1. Pengertian Dasar Teori Fromm

Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenla waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mesngajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.

Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Fromm, beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri. Fromm sangat terguncang karena kejadian itu. Tidak ada seorang yang memahami mengapa wanita tersebut memilih bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya mudah menderita depresi hebat. Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat irrasionalitas melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia pertama. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme sempit dan histeris dan tergila-gila. Teman-teman dan kenalan-kenalannya terpengaruh. Seorang guru yang sangat ia kagumi menjadi seorang fanatik yang haus darah. Banyak saudara dan teman-temannya yang meninggal di parit-parit perlindungan. Ia heran mengapa orang yang baik dan bijaksana tiba-tiba menjadi gila. Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan ini, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah laku irasional. Dia menduga hal itu adalah pengaruh dari kekuatan sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besar-besaran yang mempengaruhi kodrat kepribadian manusia.

Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psokoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.

Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat

Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm.

Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm.Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain.Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif.Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia.

Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia.

2. Kepribadian yang Sehat Menurut Formm
Erick Fromm adalah anak satu-satunya dari anak neurotis.Masa kanak-kanak dan remajanya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Menurut Fromm suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan,kecurigaan,ketidakpercayaan dalam angota-angotanya dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu.Fromm percaya bahwa kita semua memilki suatu perjuanagn yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional,seuatu kecendrungan bawaan untuk hidup yang produktif untuk keharmonisan dan cinta.Fromm juga menuliskan suatu kalimat,yaitu “ kita adalah orang orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat kita hidup”.Penyelidikan intensif dari fromm tentang sejarah spesies manusia member contoh-contoh tentang banayk tingakah laku yang ditetapkan sebagai yang sehat dalam satu kebudayaan atau zaman.Menurut fromm kita itu mahluk yang unik dan kesepian,knp?karena kita tidak akan bias hidup tanpa orang lain, dan keunikan keunikan seorang itu dapat membangkitakan gairah hidup seorang. Fromm mengambil kesimpulan bahwa ini akibat evolusi dari binatang-binatang yang lebih rendah,kita tidak lagi bersatu dengan alam,kita telah mengatasi alam.Tidak seperti tingkah laku binatang,tingkah laku kita terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.Akan tetapi perbedaan kita dengan binatang yang sangat penting adalah terletak pada kemampuan kita akan kesadaraan diri,pikiran dan daya khayal.bahwa kita berpeikir kita itu akan mati, hewan?mana mungkin mereka berpikir seperti kita.

Fromm percaya bahwa keretakan antara kebebasan dan keamanan ini terulang dalam sejarah spesies manusia,dan juga dalam perkembangan setiap manusia.Dalam periode setiap periode sejarah yang berturut-turut,dikarenakan manusia semakin bebas dari tekanan-tekana social dan agama yang kaku,jurang antara kebebasan dan keamanan telah menjadi lebih besar.Sebagai organism yang hidup dan mempunyai kelebihan dari pada mahluk lain,kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan,kehausan dan seks. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan,yaitu :

 Hubungan
Manusia menyadari hilangnya iktana utama dengan alam dan dengan satu sama lain.Tingkah laku irasioanal,bahkan penyakit jiwa merupakan akibat yang tidak dapt dielakkan karena kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini.Menurut Fromm,ada beberapa cara untuk menemukan hubungan,yaitu Destruktif(tidak sehat) dan Konstruktif(sehat).
 Transendensi
Yaitu berhubungan erat dengan kebutuhan akan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan,karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian.Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak,ide ide,kesenian atau barang barang material)manusia mengatasi kodrat eksistensi yang passif dan aksidental.Dan fromm percaya bahwa jalan lain untk kreativitas ialah destruktivitas.
 Berakar
Hakikat dari kondisi manusia-lesepian dan tidak berarti-timbul dari pemutusan ikatan-ikatan utama dengan alam.Tanpa akar-akar ini orang tak bedayay,jelas merupakan kondisi yang amat berat.Akar-akar baru harus dibangun untuk mengganti iktan ikatan sebelumnya dengan alam.Seperti kebutuhan lainnya,akar dapat dicapai secara positif atau secara negatif.Dengan mempertahankan ikatan-ikatan sumbang dalan setiap tingkat,seorang menutup pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia.
 Perasaan Identitas
Manusia juga membutuhkan seuatu perasaan indentitas sebgai individu yang unik,suatu identitas yang menenmpatkannnya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaannya tentang dia,siapa dan apa.Sejuh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaaan yang unik tentang diri(Selfhood) tergantung pada kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga,suku atau bangsa kita.Cara yang tidak sehat dalam membentuk suatu perasaaan identitas adalah menyesuaikan diri dengan sifat-sifat suatu bangsa,ras,agama atau pekerjaan.Dalam hal ini diri dipinjam dari kelompok dan tidak memberikan suatu persaan individualitas yang unik.

3. Ciri-Ciri Kepribadian Sehat Menurut Fromm

Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.

Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.

Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.

4. Perkembangan Kepribadian Self

Self berkembang dari interaksi organism dengan lingkungannya. Self mungkin menginteraksikan nilai – nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara ( bentuk ) yang tidak wajar. Self mengejar ( menginginkan ) consistency ( keutuhan / kesatuan, keselarasan ). Organism bertingkah laku dalam cara yang selaras ( consistent ) dengan self. Pengalaman – pengalaman yang tak selaras dengan struktur self diamati sebagai ancaman. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan ( maturation ) dan belajar.

5. Peranan Positive Regard Dalam Pembentukan Kepribadian Individu

Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.

6. Ciri-Ciri Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya

 Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive yaitu Kepribadian bersifat fleksibel tidak hanya mau menerima pengalaman- pengalam yang diberikan oleh kehidupan tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan- kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi seoenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative.
 Kehidupan eksistensi
Setiap pengalaman dirasa segar dan baru, orang yang berfungsi sepenuhnya tidak memiliki diri yang berprasangka, tidak harus mengontrol atau memanipulasi penagalaman- pengalaman sehingga bebas dapat berpartisipasi didalamnya.
 Kepercayaan terhadap oraganisme orang sendiri
 Perasaan bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan- paksaan antara alternative pikiran dan tindakan.
 Kreativitas
 Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangatlah kreatif

Jumat, 11 Maret 2011

tugas kelompok Kepribadian Sehat Menurut Rogers

Kepribadian Sehat Menurut Rogers
1. Perkembangan Kepribadian “ Self ”

Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.

Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang dirinya sebagai; “saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hari, dan menarik”. Alwisol (2006: 322)

2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Peranan positif regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).

3. Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
a. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.

b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers terletak pada perhatiannya yang semata -mata melihat kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk pertumbuhan serta perkembangan orang lain. Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya.




Nama Kelompok :
- Aaron Dicky Taruna P 13509785
- Achmad NurSidik 13509020
- Adlan Handayana 15509832
- Afriyan Thahir 13509399
- Aisa Mutia 11509852
- Andraningsih 10509623
- Anes Eka Widya P 10509673
- Arimbi Winda P 14509008
- Arum Pandan Sari 14509887
- Bastian Gotama 13509885
- Faaiza Supandi 15509544
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra 10509564

Jumat, 25 Februari 2011

tugas kelompok kesehatan mental tetang aliran psikoanalisa

ALIRAN PSIKOANALISA
Kelompok 1
Nama :
Aaron Dicky Taruna Putra (13509785)
Achmad nursidik (13509020)
Adlan Hadayana (15509832)
Aisa Mutia (11509852)
Andraningsih (10509623)
Anes Eka Widya .P (10509673)
Apryan Tahir ()
Arimbi Winda .P (14509008)
Arum Fandasari (14509887)
Bastian ()


ALIRAN PSIKOANALISA

•Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi

•Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
http://www.facebook.com/editnote.php

•Latar Belakang
Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
a.Konsep mental yang akif
Konsep ini terutama dianut oleh para ahli di Jerman. Pada waktu ini peran dominan strukturalisme di Jerman telah diambil alih oleh aliran Gestalt. Paham Gestalt menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt (Freud dengan psikodinamikanya pada level kesadaran dan non kesadaran) namun tidak empiris. Tidak seperti aliran lainnya, psikoanalisa berkembang bukan dari riset para akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek klinis.
b.Perkembangan treatment terhadap gangguan mental
Pada masa ini penanganan terhadap penderita gangguan mental sangat tidak manusiawi dan disamakan dengan para pelaku kriminal serta orang-orang terlantar. Reformasi dalam penanganan penderita gangguan mental diawali dengan perbaikan fasilitas pengobatan, akhirnya mengarah pada perbaikan di bidang teknik terapi bagi gangguan emosional dan perilaku.

•Tokoh – tokoh aliran Psikoanalisa
1.Sigmund Freud
a.Riwayat Hidup
Freud berkebangsaan Austria, lahir 6 Mei 1856 di Pribor.
Sejak kecil Freud sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia belajar kedokteran dan memilih spesialisasi di bidang neurologis. Dalam prakteknya sebagai ahli syaraf inilah Freud banyak mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa.
Ada dua orang yang berpengaruh besar bagi pemikiran Freud, yaitu Breuer, seorang psikiater terkenal di Wina dan Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis. Bersama-sama dengan Breuer, Freud menangani pasien-pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi tulisannya, Studies in Histeria. Dari Charcot ia banyak belajar mengenai
teknik hipnosis dalam menangani pasien histeria karena Charcot mengembangkan teknik hipnose. Freud meninggalkan teknik hipnose ini karena sulit diterapkan dan mengembangkan teknik menggali ketidaksadaran lewat kesadaran, seperti free association.
Pada dekade awal abad 20, psikoanalisa semakin populer dan tulisan-tulisan Freud semakin berpengaruh. Ia juga memiliki banyak pengikut/murid yang terkenal, antara lain Adler dan Jung. Mulai terbentuk forum-forum diskusi rutin antar ahli psikoanalisa dimana mereka dapat mendiskusikan konsep-konsep psikoanalisa.

b.Pemikiran Teori
Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran.
Unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink.
Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja.
Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.

•Perbedaan aliran psikoanalisa, humanistik dan behaviorisme :
1.Aliran psikoanalisa : mengabaikan potensi-potensi yang ada pada diri manusia, melihat dari sisi negatif individu, alam bawah sadar, mimpi dan masa lalu.
2.Aliran behaviorisme : mengabaikan potensi-potensi yang ada pada diri manusia, manusia di perlakukan sebagai mesin yang artinya manusia sebagai satu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum
3.Aliran humanistik : tidak mengabaikan potensi-potensi yang ada pada diri manusia, percaya pada kodrat individu, artinya individu pasti dapat dan harus mengatasi masa lampau atau psikoanalisis, secara kodrat biologis dan lingkungan.
Kritikan Humanistik terhadap Psikoanalisa dan Behaviorisme yaitu bahwa aliran psikoanalisa dan behaviorisme telah mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia.
http://t4nti.blog.com/2009/10/10/perbadaan-aliran-psikoanalisa-humanistik-dan-behavior/