Jumat, 25 Maret 2011

KONSEP MASLOW MENGENAI KESEHATAN MENTAL dan KONSEP FORMM

A. KONSEP MASLOW MENGENAI KESEHATAN MENTAL

1. Hierarki Kebutuhan Manusia

Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan.Menurut Maslow,manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki,mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

Interpretasi dari hierarki kebutuhan Maslow yang dipresentasikan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah :
• Kebutuhan fisiologis/dasar
• Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
• Kebutuhan untuk dicintai dan di sayangi
• Kebutuhan untuk dihargai
• Kebutuhan untuk aktualisasi diri

2. Kepribadian Yang Sehat Menurut Maslow

Maslow membawa Psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama di tentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “ orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dan kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhan terhadap aktualisasi diri.Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instink manusia yang bersifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri Psikologi Humanistik,dia juga di pandang sebagai pelopor Psikologi Tranpersonal.Maslow berargumentasi bahwa oleh ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan Maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960-1970-an Psikologi Transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kendaraan yang lain.Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan kesehatannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekannannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang menegejutkan dengan konsep yang diajukan Dr. Samuel Hanmann,Oerubus pengobatan Homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya mempertimbangkan Humanistik”,psikologi kekuatan ketiga menjadi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,Transpersonal,Transhumant,lebih berpusat pada alam semesta (cosmos) daripada kebutuhan manusia dan kepentingan manusia.Jadi menurut kesimpulan saya.Psikologi Humanistik menurut Maslow adalah manusia yang bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social ,budaya dan individunya tersebut.Bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaitu di Kalimantan Selatan (dayak). Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan dirinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,menindik hidungnya dengan tulang-tulang hewan yang sudah mati,dsb.
Namun tidak hanya dari segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bisa melihat kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spiritualnya dan Maslow berpendapat bahwa “dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan yang kuat”. Mungkin ini semua dikarenakan “identifikasi dengan spesies manusia yang bertambah dan berkurang dan adanya perubahan nilai struktur yang terjadi di masyarakat yang semakin romantic”.Dan perkembang Transpersonal dan Transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan,kepuasan yang efektif tentang “idealisme yang frustasi”.

3. Perbedaan “Meta Needs” dengan “Deficiency Needs”

Kebutuhan dibagi menjadi 2,yaitu kebutuhan dasar (basic needs) dan kebutuhan meta (meta needs).Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan karena kekurangan.Kebutuhan-kebutuhan dasar meliputi lapar,kasih sayang,rasa aman,harga diri,dsb.Sedangkan meta kebutuhan adalah kebutuhan untuk perkembangan.Meta kebutuhan meliputi ; keadilan,kebaikan,keindahan,keteraturan,kesatuan,dsb.Kebutuhan dasar lebih kuat daripada meta kebutuhan,namun meta kebutuhan dapat disubtitusikan atau diganti kebutuhan dasar dan meta kebutuhan itu merupakan istingtif yang melekat pada manusia.
Perbandingan antara kebutuhan-kebutuhan yang dopostulatkan oleh Maslow sebagai berikut ;
 Kebutuhan meta muncul belakangan dalam evolusi perkebangan manusia.Semua makhluk hidup membutuhkan makan dan minum,tetapi hanya manusia yang memiliki kebutuhan aktualisasi diri,mengetahui dan memahami.Karena itu semakin tinggi tingkat kebutuhan yang dimilikinya,semakin jelas beda nilai kemanusiaannya.
 Kebutuhan yang lebih tinggi muncul belakangan dalam perkembangan individu.Aktualisasi diri baru akan muncul pada usia pertengahan.Bayi hanya memiliki kebutuhan fisiologis dan keamanan,dan pada masa adolesen muncul belonging,cinta,dan esteem.
 Kebutuhan yang semakin tinggi,semakin kurang kaitannya dengan usaha mempertahankan kehidupan,perolehan kepuasan bisa di tunda semakin lama.Gagal memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi tidak mengakibatkan keadaan darurat atau reaksi kritis seperti pada kegagalan memuaskan kebutuhan yang kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan sesuatu,karena itu kebutuhan dasar juga disebut kebutuhan defisit atau kebutuhan dasar juga disebut karena kekurangan (defisit need or deficiency need)
 Kebutuhan meta member sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang,dalam bentuk kesehatan yang lebih baik,usia panjang,dan memperluas efesiensi biologis.Karena alas an-alasan itulah kebetuhan meta disebut juga kebutuhan berkembang atau kebutuhan menjadi (growth need or being need)
 Kebutuhan yang lebih rendah hanya menghasilkan kepuasan biologis,sedang kebutuhan yang lebih tinggi member keuntungan biologis dan psikologis,karena menghasilkan kebahagiaan yang mendalam,kedamaian jiwa,dan keutuhan kehidupan batin.
 Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih kompleks dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.Misalnya,usaha untuk memperoleh aktualisasi diri memerlukan persyaratan,semua kebutuhan yang lebih rumit dan canggih di banding usaha mendapat makanan.
 Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan kondisi eksternal social,ekonomi,politik yang lebih baik di banding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.Misalnya aktualisasi diri memerlukan kebebasan ekspresi dan memperoleh peluang dibandingkan kebutuhan rasa aman.

4. Ciri-Ciri “Actualized People”

o Mengamati realitas secara efisien. Orang-orang yang self-actualized memiliki kemampuan diri yang baik untuk mengamati realitas secara cermat dan efisien, melihat realitas apa adanya tanpa dicampuri oleh keinginan-keinginan atau harapan-harapan. Karena memiliki kemampuan mengamati secara efisien, maka mereka itu bisa menemukan kebohongan, kepalsuan, dan kecurangan pada diri orang lain dengan mudah. Maslow juga menemukan bahwa orang-orang yang self-actualized umumnya mampu meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang dengan tepat.
o Penerimaan atas diri sendiri, orang lain, dan kodrat. Orang-orang yang self-actualized menaruh hormat kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain, serta mampu menerima kodrat dengan segala kekurangan dan kelemahannya secara tawakal. Selain itu, mereka juga bebas dari perasaan berdosa yang berlebihan, perasaan malu yang tak beralasan, dan dari perasaan cemas yang melemahkan.
o Spontan, sederhana, dan wajar. Tingkah laku orang-orang yang self-actualized adalah spontan, sederhana, tidak dibuat-buat atau wajar, dan tidak terikat, yang semua itu bersumber dari dalam pribadinya. Mereka memiliki kode etik yang relatif otonom dan individual. Menurut Maslow, mereka biasanya juga bersedia mengikuti upacara-upacara, adapt atau kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakatnya, sejauh tidak menghambat tugas-tugas atau pekerjaan yang vital dan penting bagi mereka. Juga mereka akan mematuhi aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan sejauh aturan-aturan tersebut bisa melindungi diri mereka dan diri sesamanya dari kesakitan dan ketidakadilan. Dan bagaimanapun, mereka hidup dan bekerja dalam kerangka acuan yang luas, melampaui batas-batas aturan dan ketentuan lingkungannya.
o Terpusat pada masalah. Bahwa mereka selalu terlibat secara mendalam pada tugas, pekerjaan, atau misi yang mereka pandang penting. Ini tidak berarti mereka egosentris, melainkan lebih berarti bahwa mereka berorientasi pada masalah melampaui kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri. Mereka hidup untuk bekerja, bukan bekerja untuk hidup. Mereka juga memperhatikan masalah-masalah filsafat dan etika secara mendalam, sehingga kurang dirisaukan oleh hal-hal yang remeh dan tak berarti.
o Pemisahan diri dan kebutuhan privasi. Kebutuhan privasi pada orang-orang yang self-actualized lebih besar daripada kebutuhan privasi kebanyakan orang. Dalam pergaulan sosial, mereka sering dianggap memisahkan diri, hati-hati, sombong, dan dingin. Ini disebabkan mereka tidak membutuhkan orang lain dalam kaca mata persahabatan biasa, dan mereka sepenuhnya percaya atas potensi-potensi dan otonomi yang mereka miliki. Menurut Maslow, mereka memiliki kemampuan berkosentrasi lebih kuat daripada rata-rata orang, sehingga menimbulkan gejala lain seperti pelupa. Bagaimanapun, mereka memiliki keramahan yang tulus di luar dugaan.
o Kemandirian dari kebudayaan dan lingkungan. Mereka tidak menggantungkan kepuasan-kepuasannya yang utama kepada lingkungan dan orang lain. Mereka lebih bergantung pada potensi-potensi mereka sendiri bagi perkembangan dan kelangsungan pertumbuhannya. Mereka memandang dirinya sebagai agen yang merdeka, aktif, bertanggung jawab, dan sebagai agen yang mendisplinkan diri dalam menentukan nasibnya sendiri. Mereka cukup kuat untuk lupa akan opini orang lain, dan karenanya mereka cenderung menghindarkan diri dari penghormatan, status, prestise, dan popularitas. Kepuasan yang berasal dari luar diri itu mereka anggap kurang penting ketimbang pertumbuhan diri.
o Kesegaran dan apresiasi. Mereka menghargai hal-hal yang pokok dalam kehidupan dengan rasa kagum, gembira, dan bahkan heran, meski bagi orang lain hal-hal tersebut membosankan.
o Pengalaman puncak atau pengalaman mistik. Mereka memiliki apa yang disebut pengalaman puncak (peak experience) atau pengalaman mistik (mistic experience). Menurut Maslow, pengalaman puncak itu tidak perlu berupa pengalaman keagamaan atau pengalaman spiritual, sebab pengalaman puncak itu bisa dialami para subyeknya melalui misalnya buku, musik, dan kegiatan-kegiatan intelektual.
o Minat sosial. Meskipun orang-orang yang self-actualized itu kadang-kadang merasa terganggu, sedih, dan marah oleh cacat atau kekurangan umat manusia, mereka mengalami ikatan perasaan yang mendalam dengan sesamanya. Bagi mereka, bagaimanapun cacat atau bodohnya, manusia adalah sesama yang selalu mengundang simpati dan persaudaraan, dan memang pada umumnya, mereka memiliki sikap memelihara (nurturance attitude).
o Hubungan antarpribadi. Mereka cenderung menciptakan hubungan antarpribadi yang lebih mendalam dibandingkan dengan kebanyakan orang. Mereka cenderung membangun hubungan yang dekat dengan orang-orang yang memiliki kesamaan karakter, kesanggupan, dan bakat, dan biasanya lingkup persahabatan mereka relatif kecil. Salah seorang subyek Maslow berkata: “Saya kurang memiliki waktu untuk bergaul dengan banyak orang”, tetapi mereka mudah tersentuh oleh anak-anak. Dalam kenyataannya, mereka bisa menjadi kasar jika berhadapan dengan orang-orang yang sombong dan munafik.
o Berkarakter demokratis. Maslow menyatakan bahwa orang-orang yang self-actualized memiliki karakter demokratis dalam pengertiannya yang terbaik. Mereka bebas dari prasangka, maka mereka cenderung menaruh hormat kepada semua orang. Lebih dari itu, mereka bersedia untuk belajar dari siapa saja yang bisa mengajar mereka tanpa memandang derajat, pendidikan, usia, ras, ataupun keyakinan-keyakinan politik.
o Perbedaan antara cara dan tujuan. Mereka memiliki kemampuan membedakan antara cara dan tujuan, dan pada umumnya mereka lebih terpusat pada tujuan. Mereka bisa menjadikan suatu kegiatan yang paling kecil dan rutin menjadi kegiatan atau tindakan yang menyenangkan.
o Rasa humor yang filosofis. Mereka pada umumnya memiliki apa yang menurut Maslow disebut dengan “rasa humor yang filosofis” (sense of phylosophycal humor). Sementara kebanyakan orang menyukai humor yang kelucuannya bertolak dari kelemahan dan penderitaan orang lain dengan tujuan untuk mengejek atau menertawakan orang lain, dengan rasa humornya yang filosofis, orang-orang yang self-actualized menyukai humor yang mengekspresikan kritik atas kebodohan, kelancungan, atau kecurangan manusia. Dan Maslow menambahkan bahwa humor yang filosofis itu lebih memancing senyum ketimbang ketawa.
o Kreativitas. Bagi Maslow, bukanlah suatu kejutan jika ia menemukan bahwa orang-orang yang self-actualized memiliki ciri kreatif. Maslow mengartikan kreativitas pada mereka ini sebagai suatu bentuk tindakan yang asli, naïf, spontan sebagaimana yang dijumpai pada anak-anak yang masih polos dan jujur. Dan menurut Maslow lagi, bahwa manifestasi dari kreativitas tersebut tidaklah harus selalu berupa penciptaan karya-karya seni, penulisan buku, atau penciptaan karya-karya ilmiah yang berat dan serius, tetapi bisa juga berupa penciptaan sesuatu yang sederhana.
o Penolakan enkulturasi. Ciri terakhir dari orang-orang yang self-actualized ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang otonom yang bisa dan berani membuat keputusan-keputusan sendiri, bahkan meskipun keputusan-keputusannya itu berbeda atau bertentangan dengan pendapat umum. Penolakan terhadap enkulturasi ini tidak berarti bahwa mereka adalah pembangkang wewenang atau penggugat kebiasaan, melainkan lebih berarti bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha mempertahankan pendirian-pendirian tertentu, dan tidak begitu terpengaruh oleh kebudayaan masyarakatnya. Mereka bahkan bisa menanggalkan kepatuhan pada kebiasaan-kebiasaan lingkungannya dengan mudah, semudah menanggalkan mantel, jika ternyata kepatuhannya itu terlalu mengganggu atau terlalu mahal untuk dipertahankan

B. KONSEP FORMM
1. Pengertian Dasar Teori Fromm

Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenla waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mesngajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.

Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Fromm, beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri. Fromm sangat terguncang karena kejadian itu. Tidak ada seorang yang memahami mengapa wanita tersebut memilih bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya mudah menderita depresi hebat. Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat irrasionalitas melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia pertama. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme sempit dan histeris dan tergila-gila. Teman-teman dan kenalan-kenalannya terpengaruh. Seorang guru yang sangat ia kagumi menjadi seorang fanatik yang haus darah. Banyak saudara dan teman-temannya yang meninggal di parit-parit perlindungan. Ia heran mengapa orang yang baik dan bijaksana tiba-tiba menjadi gila. Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan ini, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah laku irasional. Dia menduga hal itu adalah pengaruh dari kekuatan sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besar-besaran yang mempengaruhi kodrat kepribadian manusia.

Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psokoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.

Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat

Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm.

Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm.Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain.Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif.Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia.

Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia.

2. Kepribadian yang Sehat Menurut Formm
Erick Fromm adalah anak satu-satunya dari anak neurotis.Masa kanak-kanak dan remajanya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Menurut Fromm suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan,kecurigaan,ketidakpercayaan dalam angota-angotanya dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu.Fromm percaya bahwa kita semua memilki suatu perjuanagn yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional,seuatu kecendrungan bawaan untuk hidup yang produktif untuk keharmonisan dan cinta.Fromm juga menuliskan suatu kalimat,yaitu “ kita adalah orang orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat kita hidup”.Penyelidikan intensif dari fromm tentang sejarah spesies manusia member contoh-contoh tentang banayk tingakah laku yang ditetapkan sebagai yang sehat dalam satu kebudayaan atau zaman.Menurut fromm kita itu mahluk yang unik dan kesepian,knp?karena kita tidak akan bias hidup tanpa orang lain, dan keunikan keunikan seorang itu dapat membangkitakan gairah hidup seorang. Fromm mengambil kesimpulan bahwa ini akibat evolusi dari binatang-binatang yang lebih rendah,kita tidak lagi bersatu dengan alam,kita telah mengatasi alam.Tidak seperti tingkah laku binatang,tingkah laku kita terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.Akan tetapi perbedaan kita dengan binatang yang sangat penting adalah terletak pada kemampuan kita akan kesadaraan diri,pikiran dan daya khayal.bahwa kita berpeikir kita itu akan mati, hewan?mana mungkin mereka berpikir seperti kita.

Fromm percaya bahwa keretakan antara kebebasan dan keamanan ini terulang dalam sejarah spesies manusia,dan juga dalam perkembangan setiap manusia.Dalam periode setiap periode sejarah yang berturut-turut,dikarenakan manusia semakin bebas dari tekanan-tekana social dan agama yang kaku,jurang antara kebebasan dan keamanan telah menjadi lebih besar.Sebagai organism yang hidup dan mempunyai kelebihan dari pada mahluk lain,kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan,kehausan dan seks. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan,yaitu :

 Hubungan
Manusia menyadari hilangnya iktana utama dengan alam dan dengan satu sama lain.Tingkah laku irasioanal,bahkan penyakit jiwa merupakan akibat yang tidak dapt dielakkan karena kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini.Menurut Fromm,ada beberapa cara untuk menemukan hubungan,yaitu Destruktif(tidak sehat) dan Konstruktif(sehat).
 Transendensi
Yaitu berhubungan erat dengan kebutuhan akan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan,karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian.Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak,ide ide,kesenian atau barang barang material)manusia mengatasi kodrat eksistensi yang passif dan aksidental.Dan fromm percaya bahwa jalan lain untk kreativitas ialah destruktivitas.
 Berakar
Hakikat dari kondisi manusia-lesepian dan tidak berarti-timbul dari pemutusan ikatan-ikatan utama dengan alam.Tanpa akar-akar ini orang tak bedayay,jelas merupakan kondisi yang amat berat.Akar-akar baru harus dibangun untuk mengganti iktan ikatan sebelumnya dengan alam.Seperti kebutuhan lainnya,akar dapat dicapai secara positif atau secara negatif.Dengan mempertahankan ikatan-ikatan sumbang dalan setiap tingkat,seorang menutup pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia.
 Perasaan Identitas
Manusia juga membutuhkan seuatu perasaan indentitas sebgai individu yang unik,suatu identitas yang menenmpatkannnya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaannya tentang dia,siapa dan apa.Sejuh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaaan yang unik tentang diri(Selfhood) tergantung pada kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga,suku atau bangsa kita.Cara yang tidak sehat dalam membentuk suatu perasaaan identitas adalah menyesuaikan diri dengan sifat-sifat suatu bangsa,ras,agama atau pekerjaan.Dalam hal ini diri dipinjam dari kelompok dan tidak memberikan suatu persaan individualitas yang unik.

3. Ciri-Ciri Kepribadian Sehat Menurut Fromm

Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.

Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.

Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.

4. Perkembangan Kepribadian Self

Self berkembang dari interaksi organism dengan lingkungannya. Self mungkin menginteraksikan nilai – nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara ( bentuk ) yang tidak wajar. Self mengejar ( menginginkan ) consistency ( keutuhan / kesatuan, keselarasan ). Organism bertingkah laku dalam cara yang selaras ( consistent ) dengan self. Pengalaman – pengalaman yang tak selaras dengan struktur self diamati sebagai ancaman. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan ( maturation ) dan belajar.

5. Peranan Positive Regard Dalam Pembentukan Kepribadian Individu

Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.

6. Ciri-Ciri Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya

 Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive yaitu Kepribadian bersifat fleksibel tidak hanya mau menerima pengalaman- pengalam yang diberikan oleh kehidupan tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan- kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi seoenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative.
 Kehidupan eksistensi
Setiap pengalaman dirasa segar dan baru, orang yang berfungsi sepenuhnya tidak memiliki diri yang berprasangka, tidak harus mengontrol atau memanipulasi penagalaman- pengalaman sehingga bebas dapat berpartisipasi didalamnya.
 Kepercayaan terhadap oraganisme orang sendiri
 Perasaan bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan- paksaan antara alternative pikiran dan tindakan.
 Kreativitas
 Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangatlah kreatif

1 komentar: